Apa Itu Difteri Dan Seperti Apa Tandanya?

5 Jan

Difteri ialah infeksi menular yang disebabkan oleh kuman atau bakteri Corynebacterium. Gejalanya berupa sakit tenggorokan, demam, dan terbentuknya lapisan di tonsil atau amandel dan tenggorokan. Dalam kasus yang parah, infeksi dapat menyebar ke organ tubuh lain seperti jantung dan sistem syaraf. Sebagian pasien juga mengalami infeksi kulit. Kuman penyebab penyakit ini menjadikan racun yang membahayakan alapabila menyebar ke organ-organ tubuh lain.

 

Apa saja tanda-tanda dan gejala difteri?

Walau bakteri difteri dapat menyerang jaringan apa saja pada tubuh, tanda-tanda yang paling menonjol adalah pada tenggorokan dan mulut. Tanda-tanda dan gejala umum dari difteri adalah:

  1. Tenggorokan dilapisi selaput tebal berwarna abu-abu
  2. Radang tenggorokan, sakit menelan dan serak
  3. Pembengkakan kelenjar pada leher
  4. Masalah pernapasan dan saat menelan
  5. Cairan pada hidung, ngiler
  6. Demam dan menggigil
  7. Batuk yang keras
  8. Perasaan tidak nyaman
  9. Perubahan pada penglihatan
  10. Bicara yang melantur
  11. Tanda-tanda shock, seperti kulit yang pucat dan dingin, berkeringat dan jantung berdebar cepat.

 

Penularan

Penularan penyakit Difteri melalui partikel di udara, benda pribadi, serta peralatan rumah tangga yang terkontaminasi.

Jika Anda menghirup partikel udara dari batuk atau bersin orang yang terinfeksi, Anda dapat terkena difteri. Cara ini sangat efektif untuk menyebarkan penyakit, terutama pada tempat yang ramai.

Penyebab lainnya adalah kontak dengan benda-benda pribadi yang terkontaminasi. Anda dapat terkena difteri dengan memegang tisu bekas orang yang terinfeksi, minum dari gelas yang belum dicuci, atau kontak sejenisnya dengan benda-benda yang membawa bakteri. Pada kasus yang langka, difteri menyebar pada peralatan rumah tangga yang digunakan bersama, seperti handuk atau mainan.

Menyentuh luka yang terinfeksi juga dapat membuat Anda terekspos bakteri yang menyebabkan difteri.

 

Penmeriksaan

cara paling aman untuk mendiagnosis difteri yakni dengan biopsi. Sampel jaringan akan diambil dan kemudian dikirim ke lab untuk diperiksa, apakah Anda mempunyai kuman difteri atau tak.

 

Pencegahan

Bagaimana metode mencegah difteri?

Metode terbaik mencegah difteri yakni dengan vaksin. Di Indonesia, vaksin difteri umumnya diberi melalui imunisasi DPT (Difteri, Tetanus, Pertusis), sebanyak lima kali sejak bayi berusia 2 bulan.

Berdasarkan infoimunisasi, buah hati semestinya memperoleh vaksinasi DTP lima kali pada umur 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, 18 bulan, dan umur 4-6 tahun.

 

Untuk si kecil umur di atas 7 tahun diberi vaksinasi Td atau Tdap. Vaksin Td/Tdap akan melindungi dari tetanus, difteri, dan pertusis semestinya diulang tiap 10 tahun sekali. Ini juga termasuk untuk orang dewasa.